7 April 2025 - 22:34
Source: Parstoday
Dari Diplomasi Lingkungan Iran, hingga Inisiatif Rusia tentang Bursa Gandum

Pekan lalu, BRICS menyaksikan ide dan inisiatif berharga yang menunjukkan perkembangannya.

Tehran, Pars Today-Pertemuan Menteri Lingkungan BRICS ke-11 merupakan kesempatan khusus bagi Iran untuk menyampaikan pandangannya tentang masalah lingkungan di arena internasional dan menampilkan kemampuan diplomatiknya.

Kehadiran Wakil Presiden dan Kepala Organisasi Perlindungan Lingkungan, Shina Ansari, sebagai perwakilan Iran pada pertemuan ini, memainkan peran kunci dalam memperkenalkan Iran sebagai negara yang aktif dan inovatif di bidang lingkungan.

Penasihat senior Kepala Badan Perlindungan Lingkungan Iran menyatakan,"Wakil Presiden mengajukan proposal praktis dan efektif pada pertemuan puncak ini yang mampu menyoroti peran Iran dalam menyediakan solusi lingkungan. Proposal untuk mendirikan Dana Inovasi Hijau BRICS sebagai salah satu proposal utama yang diajukan. Dana ini diusulkan dengan tujuan untuk membiayai proyek lingkungan dan mengembangkan teknologi berkelanjutan, dan Iran menekankan bahwa dana ini dapat membantu negara-negara berkembang mengatasi dampak perubahan iklim".

Wakil Perdana Menteri Rusia Patrushev: Pertukaran gandum BRICS akan memperkuat ketahanan pangan global

Menurut Pars Today, mengutip BRICS TV, Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Patrushev mengadakan pertemuan pekan lalu mengenai pembentukan bursa gandum BRICS.

Menurut layanan pers pemerintah Rusia, pada pertemuan tersebut, para peserta membahas opsi untuk membuat dan mengoperasikan bursa, serta mekanisme untuk berinteraksi dengan platform perdagangan, produsen dan eksportir biji-bijian.

Menurut Patrushev, inisiatif ini akan memperkuat ketahanan pangan global. Ia juga mencatat bahwa pada tahun 2024, gagasan ini didukung oleh para menteri pertanian negara-negara BRICS dan para pemimpin organisasi tersebut.

Mesir telah menyatakan minatnya untuk memperluas hubungan budaya dengan BRICS.

Kementerian Kebudayaan Mesir bermaksud untuk mengintensifkan kerja sama budaya dengan negara-negara BRICS.

Hal ini disampaikan Rania Abdel Latif, Kepala Direktorat Kebudayaan untuk Urusan Luar Negeri Kementerian Kebudayaan Mesir, dalam wawancara dengan Middle East News Agency (MENA), mitra TV BRICS Television.

Abdel Latif mencatat bahwa sejak Mesir bergabung dengan BRICS pada tahun 2024, aspek budaya telah menjadi salah satu bidang interaksi utama. Ia menyatakan,"Setelah Mesir bergabung dengan kelompok ini, sebuah komisi nasional dibentuk dengan kehadiran perwakilan dari berbagai lembaga".

Negara-negara BRICS berkumpul di Brasil untuk menawarkan solusi digital bagi pembangunan berkelanjutan

Dalam berita lainnya, Brasilia menjadi tuan rumah seminar tentang inisiatif digital yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja BRICS tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan dukungan Kementerian Komunikasi Brasil.

Pertemuan tersebut membahas isu pembangunan berkelanjutan teknologi digital, efisiensi energi, dan ekonomi loop tertutup. Pihak Brasil mempresentasikan sebuah sistem pemberitahuan darurat yang menggunakan jaringan telepon seluler untuk memberi tahu orang-orang tentang bencana alam, bahkan jika telepon dalam mode senyap.(PH)

342/

Your Comment

You are replying to: .
captcha